Pelajar SMAN 7 Pekanbaru Alami Cedera Serius Setelah Perkelahian dengan Kakak Kelas | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pelajar SMAN 7 Pekanbaru Alami Cedera Serius Setelah Perkelahian dengan Kakak Kelas

Selasa, 19 November 2024 | 19:53 WIB
Seorang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pekanbaru berinisial RK (19) dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi memprihatinkan setelah berkelahi dengan kakak kelasnya pada Senin (18/11/2024) sore.
Pekanbaru, riauantara.co | Seorang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Pekanbaru berinisial RK (19) dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi memprihatinkan setelah berkelahi dengan kakak kelasnya pada Senin (18/11/2024) sore.

Insiden tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah, tepatnya di Jl. Camp Rumbai, Kelurahan Lembah Damai, Kecamatan Rumbai Pesisir, sekitar pukul 16.10 WIB. Korban saat ini dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Awal Bros Ahmad Yani.

Menurut kakaknya, Reni Pratiwi, RK mengalami luka serius, termasuk pelipis mata retak, hidung patah, dan lebam di wajah.

"Adek saya memar di muka sebelah kanan dan di belakang kepala hingga tak sadarkan diri," ungkap Reni kepada media.  

Menurut kesaksian Aqila Fathan Hanafi, teman satu sekolah korban, peristiwa ini bermula dari perselisihan kecil saat bermain bola di lingkungan sekolah. Kakak kelas berinisial FB (kelas 12) tidak terima karena kalah dalam permainan dan menantang RK berkelahi satu lawan satu.

"Awalnya RK menolak, tapi FB terus memaksa hingga akhirnya menarik RK ke kelas untuk berkelahi. Kami sempat melerai, tetapi FB kembali mengajak RK berkelahi di luar sekolah, di Rumbai,” ujar Aqila.  

Di lokasi kejadian, perkelahian tak terhindarkan hingga RK akhirnya tidak berdaya dan terluka parah. Rekan-rekan yang menyaksikan kejadian tersebut kabur saat melihat kondisi RK yang kritis.  

Kakak korban, Reni Pratiwi, telah melaporkan insiden ini ke Polsek Rumbai Pesisir pada Selasa (19/11/2024) dengan nomor laporan LP/B/220/XI/2024/SPKT/POLSEK RUMBAI PESISIR.

"Kami berharap kasus ini segera diproses. Luka yang dialami adik saya sangat serius, hingga dokter menyarankan operasi bedah plastik," jelasnya.  

Pihak keluarga mendesak pihak berwajib untuk menindak tegas pelaku. Selain itu, mereka meminta pihak sekolah untuk memberikan klarifikasi dan tindakan preventif agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.  

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.

Liputan: Jefri Fernandes
Editor: Komo/Triawan
Bagikan:

Komentar