Pemancing di Siak Diserang Harimau, Luka Parah dengan 89 Jahitan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pemancing di Siak Diserang Harimau, Luka Parah dengan 89 Jahitan

Kamis, 28 November 2024 | 16:31 WIB
Pada Rabu (27/11) sekitar pukul 22.30 WIB, Panji diserang seekor harimau dari belakang, yang mengakibatkan luka parah di beberapa bagian tubuhnya.
Pekanbaru, riauantara.co | Peristiwa mengerikan menimpa Panji (23), seorang warga Dusun Mekar Sari, Kampung Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, saat memancing ikan bersama delapan temannya di Kampung Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Pada Rabu (27/11) sekitar pukul 22.30 WIB, ia diserang seekor harimau dari belakang, yang mengakibatkan luka parah di beberapa bagian tubuhnya.

Serangan tersebut terjadi saat rombongan sedang memancing di kanal-kanal sekitar Jalan Datuk Limapuluh. Tanpa diduga, seekor harimau muncul dan langsung menyerang Panji.

Melihat kejadian itu, Basori, salah satu temannya, berteriak meminta bantuan kepada yang lain. Kehadiran teman-teman Panji berhasil membuat harimau tersebut mundur dan melarikan diri ke dalam hutan.

"Korban mengalami luka serius di bagian kepala, bahu kanan, dan lutut akibat gigitan serta cakaran harimau. Dia segera diberikan pertolongan pertama di Polindes Kampung Mengkapan sebelum dirujuk ke Puskesmas Sungai Apit," jelas Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK.

Sesampainya di Puskesmas Sungai Apit sekitar pukul 01.00 WIB, Panji mendapatkan perawatan intensif dari tim medis. Dokter yang menangani memastikan luka-lukanya cukup serius, dengan korban memerlukan 89 jahitan di beberapa bagian tubuh. Meski demikian, kondisi Panji kini dinyatakan stabil dan diperkirakan dapat melanjutkan pemulihan dengan rawat jalan.

Kapolres Siak mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan yang menjadi habitat satwa liar, terutama harimau. 

"Kami mengingatkan warga agar menghindari area yang berisiko, terutama pada malam hari," ujarnya.

Menanggapi insiden ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan penanganan lebih lanjut.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA, Ujang H, menyebutkan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memastikan keselamatan warga dan mengurangi risiko konflik antara manusia dan satwa liar.

"Tim kami sudah berada di lokasi untuk memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Keamanan masyarakat dan kelestarian satwa liar menjadi prioritas kami," kata Ujang.

(kmo/cr)
Bagikan:

Komentar