Pemerintah Perkuat Kampanye Literasi Digital untuk Cegah Judi Online | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pemerintah Perkuat Kampanye Literasi Digital untuk Cegah Judi Online

Jumat, 29 November 2024 | 10:47 WIB
Menkomdigi Meutya (kanan) bersama Menko Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar.
Jakarta, riauantara.co | Pemerintah terus memperkuat upaya untuk mencegah meluasnya praktik judi online yang semakin mengancam masyarakat. Melalui kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia, kampanye literasi digital kini menjadi fokus utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya edukasi masyarakat, terutama di tingkat akar rumput, untuk menangkal jebakan ilusi keuntungan dari judi online.

"Upaya itu akan dilakukan secara masif melalui berbagai media, termasuk pertemuan langsung, sosialisasi, dan edukasi berbasis komunitas," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia, Jakarta Pusat.

Meutya Hafid menilai bahwa langkah seperti memblokir situs dan menutup rekening yang terlibat dalam judi online belum cukup untuk menyelesaikan masalah.

"Salah satu sumber utama masalahnya adalah adiksi yang tinggi terhadap judi online. Literasi digital menjadi solusi kunci untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kementerian Komdigi akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menjalankan program edukasi digital, khususnya di wilayah pedesaan. Para pendamping desa, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), hingga kader penggerak pembangunan akan dilibatkan dalam menyampaikan pesan-pesan literasi digital secara langsung kepada masyarakat.

"Kita harus membuat masyarakat sadar bahwa judi online bukan tentang keberuntungan, melainkan jebakan yang merusak. Dengan edukasi yang baik, kita berharap dapat mengurangi bahkan menghilangkan kecanduan terhadap praktik ini," lanjut Meutya Hafid.

Menko Pembangunan Manusia, Muhaimin Iskandar, menambahkan bahwa judi online adalah bentuk penipuan digital yang menimbulkan kerugian sosial dan finansial bagi masyarakat.

"Literasi digital dipandang sebagai cara paling efektif untuk menanamkan pemahaman bahwa judi online hanya membawa kerugian," tuturnya.

Muhaimin menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian dan pelibatan masyarakat untuk menciptakan langkah preventif yang berdampak signifikan.

"Melalui literasi digital, kita tidak hanya melindungi masyarakat, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk melawan penipuan digital. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera," jelasnya.

Dengan kampanye literasi digital yang masif dan terstruktur, pemerintah optimis dapat menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan terhindar dari bencana sosial akibat judi online. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu menjadi langkah strategis untuk memberantas praktik judi online yang merusak tatanan sosial masyarakat.

(kmo/rd)
Bagikan:

Komentar