Pilkada Riau 2024: Peta Persaingan Makin Ketat, Paslon 02 Unggul di Elektabilitas | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pilkada Riau 2024: Peta Persaingan Makin Ketat, Paslon 02 Unggul di Elektabilitas

Minggu, 17 November 2024 | 14:43 WIB
Dalam laporan yang dirilis pada Sabtu (16/11/2024) malam, oleh Peneliti The Republic Institute.

Pekanbaru, riauantara.co | Tahapan kampanye Pilkada Riau 2024 kini memasuki fase krusial. Penelitian terbaru dari The Republic Institute mengungkap tren menarik terkait perilaku pemilih, evaluasi kampanye, serta kekuatan elektoral para kandidat. 

Dalam laporan yang dirilis pada Sabtu (16/11/2024) malam, Peneliti Utama The Republic Institute, Sufyanto, menegaskan pentingnya strategi kampanye dan performa debat dalam mempengaruhi preferensi pemilih.  

Selama dua bulan terakhir, dari 25 September hingga 23 November 2024, para kandidat gubernur dan wakil gubernur Riau bekerja keras untuk memperkuat basis dukungan.

Survei menunjukkan pasangan M. Nasir – M. Wardan (Paslon 02) menjadi yang paling banyak melakukan kunjungan langsung ke masyarakat, dengan 36,4% responden melaporkan wilayah mereka telah dikunjungi. Disusul oleh Abdul Wahid – SF Hariyanto (Paslon 01) dengan 30,3%, dan Syamsuar – Mawardi (Paslon 03) dengan 24,6%.  

Peran relawan juga tak kalah signifikan. Paslon 02 kembali unggul dengan 54% masyarakat mengaku pernah bertemu relawan mereka, diikuti oleh Paslon 01 (51,5%) dan Paslon 03 (47,5%).  

Debat pertama Pilkada Riau menjadi panggung penting bagi para kandidat. Paslon 02 mencuri perhatian dengan slogan "Nasir-Wardan Bisa, Nasir-Wardan Tahu Caranya, Coblos No. 2."

Gaya tegas dan kompak mereka sukses membangun citra sebagai pemimpin visioner yang menjanjikan kemakmuran, terutama di daerah seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, hingga Pekanbaru.  

Data survei menunjukkan bahwa 41% masyarakat menganggap performa debat sebagai faktor penting dalam menentukan pilihan. Popularitas media sosial seperti TikTok dan YouTube turut memperkuat pengaruh debat ini.  

Dari sisi popularitas, Syamsuar tetap memimpin dengan 88,8%, diikuti oleh Abdul Wahid (88,6%) dan M. Nasir (87,3%). Namun, dalam elektabilitas, Paslon 02 berhasil unggul dengan 35,7%, meninggalkan Paslon 01 (31,5%) dan Paslon 03 (22,1%).  

Fakta menarik lainnya adalah tingkat kesukaan terhadap kandidat. M. Nasir memimpin dengan 81,8%, diikuti Abdul Wahid (80,8%), sementara Syamsuar hanya meraih 58,1% akibat rendahnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja periode sebelumnya.  

Dengan sisa waktu kampanye yang semakin menipis, persaingan di Pilkada Riau 2024 semakin memanas. Menurut Sufyanto, strategi kampanye kreatif, pendekatan langsung ke masyarakat, dan performa dalam debat akan menjadi kunci kemenangan.  

"Para kandidat harus mampu memanfaatkan momen-momen terakhir ini untuk memperkuat pesan mereka. Pilkada Riau 2024 menjadi ajang yang sangat kompetitif, dan hasilnya akan ditentukan oleh seberapa efektif mereka merebut hati pemilih," tutupnya.  

Dengan dinamika politik yang semakin menarik, publik Riau kini menantikan siapa yang akan muncul sebagai pemimpin baru untuk membawa provinsi ini menuju masa depan yang lebih cerah.
Bagikan:

Komentar