PEKANBARU, riauantara.co | - Hiruk pikuk menjelang pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru periode 2024-2029 semakin terasa. Hari pencoblosan tinggal menghitung jam, namun tensi politik di ibu kota Riau ini sudah mulai memanas. Fenomena serangan fajar dan pembagian souvenir oleh tim-tim pemenangan sejumlah pasangan calon menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak.
Ketua Tim Pemenangan Pro UUN, Abdul Khair Zubir, S.Sos., Jumat 22/11 dengan tegas menyampaikan kritik terhadap praktik politik uang yang kembali mencuat. Dalam konferensi pers yang digelar pagi tadi, Abdul Khair menyerukan kepada seluruh pasangan calon untuk menjaga integritas dan mengedepankan politik bersih.
"Jangan mengiming-imingi pemilih dengan sesuatu. Jangan memberikan apa pun hanya demi meraih suara. Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga marwah demokrasi di Pekanbaru," tegas Abdul Khair dengan nada serius.
Relawan Siaga Jelang Hari-H
Tim Pro UUN, yang mendukung pasangan Muflihun dan Ade Hartati, tampaknya tak tinggal diam dalam menyikapi situasi ini. Abdul Khair menyebutkan bahwa sebanyak 107 posko relawan Pro UUN dan ribuan Relawan Bertuah telah dikerahkan ke berbagai wilayah Pekanbaru. Mereka diminta untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing dengan melakukan ronda malam menjelang hari pencoblosan.
"Kami meminta semua relawan untuk menjaga kampung mereka. Jika menemukan praktik politik uang atau serangan fajar, segera dokumentasikan, tangkap, dan laporkan ke Bawaslu. Kami akan memberikan apresiasi sebesar Rp5 juta bagi yang berhasil mengungkap bukti," ujar Abdul Khair, menambahkan semangat kepada para relawan.
Politik Uang di Ujung Tanduk
Janji hadiah Rp5 juta bagi pelapor ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Sebagian mendukung langkah tegas ini sebagai upaya memberantas praktik curang yang mencederai demokrasi, sementara sebagian lainnya bertanya-tanya apakah langkah ini cukup efektif untuk melawan serangan fajar yang selama ini mengakar kuat.
Di sisi lain, tim dari pasangan calon lainnya masih bungkam terkait tuduhan praktik politik uang. Namun, suasana Pekanbaru kian terasa panas, dengan laporan masyarakat yang menyebut adanya pembagian amplop di beberapa kawasan pinggiran kota pada dini hari tadi.
Demokrasi yang Dipertaruhkan
Menjelang hari pencoblosan, perhatian kini tertuju pada pengawasan ketat di lapangan. Apakah langkah Pro UUN mampu membendung serangan fajar yang kerap menjadi penyakit laten di setiap pemilu? Ataukah praktik ini justru akan semakin cerdik dilakukan?
Hari pencoblosan esok bukan hanya akan menentukan nasib kepemimpinan Pekanbaru lima tahun ke depan, tetapi juga menjadi ujian bagi moralitas politik semua pihak yang terlibat. Masyarakat kini menanti, apakah demokrasi di Pekanbaru dapat berjalan jujur dan adil, atau kembali ternoda oleh praktik-praktik lama yang membelenggu.
"Sekarang, semua ada di tangan masyarakat dan para pemangku kepentingan. Kita harus bersama-sama menjaga Pekanbaru," tutup Abdul Khair dengan nada penuh harap.
Komentar