Sahabat Milyarder: Inspirasi Kekayaan yang Berkah dari Zaman Rasulullah SAW | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Sahabat Milyarder: Inspirasi Kekayaan yang Berkah dari Zaman Rasulullah SAW

Jumat, 22 November 2024 | 08:11 WIB

 

Penulis: Dr. Abdulhaque Albantanie


Pekanbaru, riauantara.co | Dalam sejarah Islam, ada sejumlah sahabat Nabi yang menjadi teladan luar biasa bagi umat Muslim. Mereka tidak hanya kaya harta, tetapi juga tinggi dalam keimanan dan kedermawanan. Para sahabat ini adalah contoh nyata bahwa kekayaan, jika diiringi dengan iman dan akhlak mulia, dapat menjadi alat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berkontribusi pada kemaslahatan umat.


Abu Bakar Ash-Shiddiq: Sosok Dermawan yang Totalitas


Abu Bakar Ash-Shiddiq dikenal sebagai sahabat yang sangat kaya dan dermawan. Beliau tak ragu menginfakkan seluruh hartanya untuk mendukung perjuangan Islam. Ketika kaum Muslimin membutuhkan dana untuk perang, Abu Bakar menyerahkan semua kekayaannya di jalan Allah tanpa keraguan. Rasulullah SAW pun memuji keikhlasan Abu Bakar, menjadikannya teladan amal jariyah yang bernilai tinggi hingga akhir zaman.


Usman bin Affan: Pengusaha yang Dijamin Surga


Sosok Usman bin Affan adalah contoh milyarder yang hartanya melimpah namun sepenuhnya halal. Salah satu amal terbaiknya adalah membeli sebuah sumur dan mewakafkannya untuk masyarakat Madinah. Sumur ini menjadi sumber keberkahan bagi banyak orang, dan pahala dari amal ini terus mengalir hingga hari kiamat. Kepeduliannya kepada umat membuat Usman dikenang sebagai pengusaha muslim yang menyeimbangkan kekayaan duniawi dengan investasi ukhrawi.


Abdurrahman bin Auf: Kaya Raya dan Rendah Hati


Abdurrahman bin Auf adalah simbol pengusaha sukses yang tak terbuai oleh kekayaannya. Ketika hijrah ke Madinah, ia memulai bisnis dari nol dengan mengedepankan kerja keras dan kejujuran. Kekayaannya yang melimpah selalu digunakan untuk membantu fakir miskin dan memperjuangkan Islam. Meski memiliki kekayaan luar biasa, Abdurrahman tetap rendah hati dan menjaga ketaatan kepada Allah.


Kekayaan di Tangan Orang Saleh


Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik harta adalah harta yang berada di tangan hamba yang saleh." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengingatkan umat Islam bahwa kekayaan yang berada di tangan orang beriman akan menjadi sumber keberkahan. Dengan harta, mereka mampu membantu kaum yang membutuhkan, mendukung dakwah Islam, dan memperkokoh solidaritas umat.


Prinsip Kekayaan Halal dalam Islam


Islam mengajarkan umatnya untuk mencari rezeki dengan cara yang halal. Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil." (QS. Al-Baqarah: 188).

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya menghindari jalan haram seperti riba, penipuan, atau korupsi. Rezeki yang diperoleh secara halal akan penuh berkah dan bernilai ibadah.


Kekayaan sebagai Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah


Para sahabat Nabi telah membuktikan bahwa kekayaan bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk mendapatkan ridha Allah. Dengan iman dan akhlak mulia, mereka menjadikan harta sebagai jalan menuju surga. Inspirasi dari Abu Bakar, Usman, dan Abdurrahman mengajarkan kita bahwa kaya dalam Islam berarti berbagi, memberi manfaat, dan tetap bertakwa kepada-Nya.


Penulis: Dr. Abdulhaque Albantanie


Bagikan:

Komentar