Gebyar Industrial Event, Aditya Muhamad Bintang Ajak Gen Z Jadi Penggerak Industri Dengan Dukungan Kemenperin RI | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Gebyar Industrial Event, Aditya Muhamad Bintang Ajak Gen Z Jadi Penggerak Industri Dengan Dukungan Kemenperin RI

Sabtu, 07 Desember 2024 | 08:20 WIB





Jakarta, riauantara.co | Kementerian Perindustrian RI Mendorong Generasi Muda, terutama Gen Z menjadi motor penggerak sektor industri nasional di masa depan. Kementrian Perindustrian (Kemenperin RI) dibawah naungan Presiden Prabowo Subianto terus melakukan upaya dan kinerja positif dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) muda yang memiliki bakat dan talenta dengan mempersiapkan untuk terjun di dunia profesional dan industri. Kemenperin mengadakan Industrial Event Festival, yang digelar di Surabaya berlokasi di Ballroom Dyandra Convention Centre Surabaya pada tanggal 4-5 Desember 2024.  Event ini mengusung tema "Are You Fit for the Future?”.


Berbagai tokoh baik dari kalangan pejabat Kementrian Perindustrian RI, jajaran pejabat provinsi, rombongan tim protokol paspampres, rombongan civitas akademika rektor, serta kalangan umum hadir pada event tersebut. 

Tampak hadir, jajaran pejabat Kementerian Negara RI, Menteri Perindustrian RI, Dr.Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Industri RI, Eko S.A Cahyanto S.H. LL.M, , Aditya Muhamad Bintang beserta jajaran lainnya.


Event Industrial Festival  bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan meningkatkan kesadaran antara Kementerian Perindustrian, pelaku industri, dan generasi muda, dengan harapan terciptanya industrialis Indonesia di masa depan. Kota Surabaya dipilih menjadi lokasi terselenggaranya event ini karena Surabaya dianggap lokasi strategis setelah juga berlangsung sebelumnya di ICE BSD, Tangerang.



Menteri Perindustrian RI, Bapak Dr.Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si,  menyampaikan generasi Milenial dan gen Z akan menjadi pilar utama Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan.


"Kita harus dapat menciptakan generasi muda yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan menguasai ilmu pengetahuan," ujarnya.


Selain itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Industri RI, Bapak Eko S.A Cahyanto, mengatakan “SDM Generasi muda yang berkualitas diharapkan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, yang kita bentuk melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto.


Aditya Muhamad Bintang  menyampaikan, "Program inovasi yang dicanangkan Kementerian Perindustrian RI melalui Event Industrial Festival merupakan langkah strategi pemerintah dalam meningkatkan SDM unggul Indonesia di tahun emas 2045 yang unggul serta siap terjun di sektor profesional dan industri, melalui generasi gen Z dan milenial. " ujarnya (4/12/2024).


Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan terkait rendahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) di sektor industri. Lebih dari 75 persen tenaga kerja di industri pengolahan masih tergolong pekerja tidak terampil, yaitu mereka yang belum mendapatkan pelatihan atau belum memiliki keterampilan yang memadai.


"Tanpa peningkatan kualitas SDM, potensi ini bisa saja tidak optimal dalam mendukung pengembangan industri dan inovasi,” papar Sekjen Kemenperin RI, Eko Cahyanto.


Agar bonus demografi dapat memberikan dampak besar dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi global, peran dari pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda sangat penting.Dengan 67,5% penduduk Indonesia berada di usia muda, negara ini memiliki bonus demografi yang sangat potensial untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.


Dalam upaya memenuhi kebutuhan SDM di sektor industri manufaktur, Kemenperin RI merancang langkah strategis, seperti pengembangan pendidikan vokasi, pendirian inkubator bisnis, dan pembangunan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0).


Pendekatan ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan tiga tahap, yaitu skilling (melatih tenaga kerja baru untuk meningkatkan keterampilan), upskilling (memperbarui keterampilan tenaga kerja yang sudah ada agar lebih relevan dengan kebutuhan industri), dan reskilling (memberikan keterampilan baru kepada tenaga kerja yang terdampak perubahan teknologi atau sektor).


Menurut Eko Cahyanto, Sekjen Kemenperin RI Kabinet Presiden Prabowo, terdapat 10 skills tenaga kerja yang dibutuhkan untuk industri di masa depan, yaitu digital literacy, AI and data analytics, creative problem solving, entrepreneurial mindset, physically and psychologically safely and effectively, inter-cultural and -disciplinary, inclusive, and diversity-oriented mindset, cybersecurity, privacy, and data/information mindfulness, handle increasing complexity, communication skills, dan open-mindedness towards constant change.


Sekjen Kemenperin menyampaikan enam hal penting yang perlu dimiliki oleh generasi muda agar semakin siap menghadapi masa depan. Pertama, penting untuk tidak takut bertanya, karena itu akan membantu dalam mengeksplorasi dan terus belajar. Kedua, kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik sangat krusial.


Selanjutnya, membangun jaringan yang kuat juga menjadi hal yang tak kalah penting, karena jaringan tersebut membuka akses untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan peluang karier. Selain itu, generasi muda perlu menemukan minat baru dan harus terbuka serta fleksibel terhadap perubahan tren yang berkembang dengan cepat.

Bagikan:

Komentar