LAMR Paparkan Capaian dan Rencana Strategis Menjelang Pergantian Tahun 2025 | riauantara.co
|
Menu Close Menu

LAMR Paparkan Capaian dan Rencana Strategis Menjelang Pergantian Tahun 2025

Selasa, 31 Desember 2024 | 14:33 WIB
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar "Sembang-Sembang Pers".
Pekanbaru, riauantara.co | Menjelang pergantian tahun 2025, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar "Sembang-Sembang Pers" untuk memaparkan capaian serta rencana kegiatan strategisnya. Acara ini dipimpin oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil, yang didampingi Sekretaris Umum Datuk H Junaidi Dasa, dan Ketua I Datin Hj Dinawati.

Dalam paparannya, Taufik mengungkapkan bahwa LAMR berhasil melaksanakan 55 kegiatan sepanjang tahun 2024, meningkat dibandingkan 49 kegiatan di tahun sebelumnya.

"Jumlah kegiatan ini mencerminkan capaian yang luar biasa. Kita terus berupaya menumbuhkembangkan budaya Melayu di Nusantara," ujar Taufik.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa LAMR telah menyusun lima agenda berkelanjutan untuk tahun mendatang. Salah satunya adalah memperjuangkan Hak Tanah Ulayat.

"Meski hanya seluas satu hektare, perjuangan ini memiliki makna besar sebagai simbol perlindungan adat. Ini menjadi bukti konkret upaya kita melestarikan hak-hak masyarakat adat," tegasnya.

Selain itu, LAMR juga berfokus pada pendampingan Desa Adat untuk memperkuat eksistensi desa adat di Provinsi Riau. Langkah lainnya adalah mengenalkan integrasi budaya Melayu ke dunia pendidikan dengan mendorong masuknya budaya Melayu Riau ke dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di semua jenjang sekolah.

"Kita ingin budaya Melayu menjadi bagian integral dalam pendidikan di Riau, bahkan di tingkat nasional," tambah Taufik.

Agenda strategis lain yang disampaikan adalah pengusulan Syekh Abdullah Rokan sebagai Pahlawan Nasional. Menurut Taufik, pengakuan ini penting mengingat kontribusi besar Syekh Abdullah Rokan dalam sejarah perjuangan bangsa.

LAMR juga mendorong pembagian lahan hutan yang lebih berkeadilan, memastikan alokasi hutan di Riau dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Taufik menekankan bahwa sebenarnya terdapat 60 kegiatan yang terlaksana selama 2024. Namun, beberapa di antaranya dihitung sebagai satu kesatuan karena memiliki tema yang saling berkaitan.

Memasuki tahun ketiga masa kepengurusan, LAMR juga aktif menjalin konsolidasi dengan daerah tetangga seperti Sumatera Utara dan Malaysia. Hal ini dilakukan melalui berbagai diskusi untuk menjaga keberlanjutan budaya Melayu di kawasan tersebut.

"Diskusi dan kolaborasi ini penting demi menjaga eksistensi budaya Melayu di tengah tantangan global," pungkas Taufik.

Melalui program-program ini, LAMR berharap dapat terus berkontribusi dalam melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan budaya Melayu, baik di tingkat lokal maupun internasional.

(kmo/lam)
Bagikan:

Komentar