 |
| Manchester City kembali gagal meraih hasil maksimal di laga Boxing Day Premier League. |
Inggris, riauantara.co | Manchester City kembali gagal meraih hasil maksimal di laga Boxing Day Premier League setelah ditahan imbang 1-1 oleh Everton di Etihad Stadium. Hasil ini memperpanjang tren buruk tim asuhan Pep Guardiola, yang semakin sulit menemukan ritme permainan konsisten musim ini.
Manchester City sempat unggul lebih dahulu melalui gol indah Bernardo Silva di babak pertama. Tembakan melengkung dari sudut sempit yang mengarah ke pojok bawah gawang Jordan Pickford memberi harapan besar bagi tuan rumah. Namun, dominasi tersebut tidak berbuah kemenangan, sebagaimana yang sering terjadi dalam beberapa laga terakhir.
Rentetan Hasil Mengecewakan
Meski unggul lebih dulu, Manchester City gagal mempertahankan keunggulan mereka. Hal ini mengingatkan kembali kegagalan serupa saat menghadapi Manchester United sebelumnya, di mana mereka kalah meski sempat memimpin. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung, bahkan saat tim unggul.
Everton, yang tampil bertahan sepanjang laga, memanfaatkan peluang melalui gol penyama kedudukan dari Iliman Ndiaye. Tembakan keras ke sudut atas gawang Ederson di babak kedua membungkam stadion Etihad dan memperlihatkan efektivitas serangan balik mereka.
Performa Haaland dan Absennya De Bruyne
Erling Haaland, yang diharapkan menjadi ujung tombak City, tampil di bawah ekspektasi. Meski mendapat peluang penalti di babak kedua, eksekusinya mampu digagalkan Jordan Pickford. Tanpa dukungan Kevin De Bruyne di lini tengah, Haaland tampak kesulitan menemukan peluang dalam permainan terbuka.
Keputusan Guardiola untuk tidak banyak menurunkan De Bruyne, meskipun pemain asal Belgia itu sudah pulih dari cedera, memicu tanda tanya. Di usia 33 tahun, De Bruyne memang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, tetapi absensinya berdampak besar pada kreativitas tim.
Everton Tangguh di Tengah Tekanan
Meskipun hanya meraih tiga kemenangan sejak September, Everton terus menunjukkan performa bertahan yang solid. Dalam beberapa pekan terakhir, mereka berhasil menahan imbang tim besar seperti Chelsea dan Arsenal. Hasil melawan City ini menjadi bukti kekuatan mental mereka di tengah keterbatasan.
Masa Sulit Guardiola
Bagi Pep Guardiola, musim ini menjadi salah satu yang paling penuh tantangan selama kariernya di Inggris. Selain kehilangan posisi dominan di klasemen, peluang City untuk meraih gelar kelima berturut-turut Premier League kini semakin tipis. Bahkan, posisi empat besar juga mulai terancam jika tren ini terus berlanjut.
Dengan performa yang jauh dari harapan, City harus segera menemukan formula kemenangan. Liga Champions, yang selama ini menjadi obsesi Guardiola, juga tampaknya semakin sulit diraih jika mereka tidak segera memperbaiki performa.
Manchester City kini menghadapi tekanan besar untuk bangkit. Dengan skuad yang penuh bintang, Pep Guardiola harus segera menemukan solusi agar timnya kembali ke jalur kemenangan. Apakah kembalinya De Bruyne sebagai starter dapat menjadi kunci, atau City harus mencari strategi baru? Waktu akan menjawabnya.
(kmo/rd)
Komentar