Rencana pembangunan flyover di persimpangan Jalan Garuda Sakti, Kota Pekanbaru, terus berjalan. |
Pekanbaru, riauantara.co | Rencana pembangunan flyover di persimpangan Jalan Garuda Sakti, Kota Pekanbaru, terus berjalan. Proyek strategis ini akan dilaksanakan bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Flyover ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di kawasan tersebut yang selama ini menjadi salah satu titik padat lalu lintas.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanes Tulak Todingrara, didampingi Kepala Seksi KPIJ Darmawi, menjelaskan bahwa pihak BPJN bertugas membuat Detail Engineering Design (DED) dan membangun konstruksi flyover. Sementara itu, Pemprov Riau bertanggung jawab atas pembebasan lahan yang diperlukan untuk proyek tersebut.
"DED akan mulai dibuat pada 2025, karena saat ini Pemprov Riau masih fokus menyelesaikan ganti rugi pembebasan lahan hingga akhir tahun," ujar Yohanes, Selasa (17/12).
Ia menambahkan, setelah DED selesai, pembangunan fisik flyover kemungkinan bisa dimulai pada awal 2026 atau lebih cepat jika memungkinkan.
Berdasarkan hasil Feasibility Study (FS), flyover ini dirancang untuk menghubungkan Jalan HR Soebrantas menuju Bangkinang, sementara jalur dari arah Jalan Garuda Sakti menuju Kubang akan melintas di bawah flyover. Proyek ini direncanakan sebagai proyek multiyears atau tahun jamak, mengingat kompleksitas dan anggaran yang besar.
Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan, melalui Kabid Bina Marga Teza Dasra, menjelaskan bahwa pembebasan lahan telah dianggarkan sebesar Rp77 miliar melalui APBD Perubahan Riau tahun 2024. Proses pembebasan lahan saat ini sedang berlangsung, dengan target selesai pada akhir Desember 2024.
"Penetapan lokasi (Penlok) sudah ditetapkan, sehingga tanah yang akan diganti rugi sudah jelas. Kami optimis pembebasan lahan akan selesai tepat waktu," kata Teza.
Pembangunan flyover di persimpangan Jalan Garuda Sakti diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan di kawasan ini. Dengan adanya jalan layang, waktu tempuh pengendara dari dan menuju Pekanbaru, Bangkinang, serta wilayah sekitarnya diharapkan menjadi lebih efisien.
Masyarakat menyambut baik rencana ini, meskipun beberapa warga menyoroti pentingnya percepatan proses pembebasan lahan agar pembangunan dapat segera dimulai.
Komentar