Pemko Pekanbaru Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Fokus pada Produk Lokal dan UMKM | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pemko Pekanbaru Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Fokus pada Produk Lokal dan UMKM

Jumat, 13 Desember 2024 | 22:38 WIB
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat, meninjau langsung uji coba program makan siang gratis di SMP Negeri 3 Sukajadi pada Jumat (13/12/2024).
Pekanbaru, riauantara.co | Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat, meninjau langsung uji coba program makan siang gratis di SMP Negeri 3 Sukajadi pada Jumat (13/12/2024).

Program ini merupakan bagian dari Bakti Sosial Hari Nusantara, sekaligus persiapan menuju peluncuran resmi pada Januari 2025.

"Kami terus mempersiapkan pelaksanaan program makan siang gratis. Gladi bersih ini penting untuk memastikan kelancaran program dan mengidentifikasi kekurangan sebelum dimulai," ujar Roni.

Program ini telah mendapatkan persetujuan pemerintah pusat, dengan paket makan siang yang dihargai antara Rp10.000 hingga Rp15.000, tergantung kondisi daerah dan bahan baku lokal.

Salah satu menu andalannya adalah ikan patin, yang diharapkan menarik minat siswa sekaligus mempromosikan konsumsi ikan lokal. Roni menegaskan pentingnya keterlibatan UMKM lokal dalam program ini.

"Kami ingin UMKM bangkit melalui program ini, sehingga bahan baku lokal seperti ikan dan sayuran dapat dikelola oleh mereka. Ini tidak hanya menggerakkan perekonomian daerah, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi anak-anak," katanya.

Melalui kerja sama dengan UMKM, Pemko Pekanbaru berharap dapat mendongkrak ekonomi lokal sekaligus menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah. Selain itu, program ini diharapkan membantu mengurangi beban belanja rumah tangga masyarakat.

Program makan siang gratis ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak melalui asupan makanan bergizi, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal. 

Dengan dimulainya program ini pada Januari 2025, Pekanbaru menjadi salah satu daerah yang berperan aktif dalam mendukung peningkatan konsumsi ikan dan penguatan sektor UMKM.

"Dengan persiapan matang, kami optimis program ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," pungkas Roni Rakhmat.

Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Erwin Dwiyana, turut mendukung program ini. Ia menyebutkan bahwa konsumsi ikan per kapita di Indonesia telah mencapai 57 kilogram pada tahun 2023, melampaui rata-rata nasional.

"Peningkatan konsumsi ikan berdampak positif pada ekonomi masyarakat, terutama nelayan dan pembudidaya. Kami mendorong ikan lokal seperti patin, gurame, dan lele menjadi prioritas dalam menu makanan bergizi," ungkap Erwin.

KKP juga bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mempromosikan ikan sebagai sumber protein utama dalam program makanan bergizi. Melalui sinergi ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya konsumsi ikan lokal untuk kesehatan dan kesejahteraan.

(tri/kmo)
Bagikan:

Komentar