Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Provinsi Riau akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik pada tahun 2025. |
Pekanbaru, riauantara.co | Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Provinsi Riau akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik pada tahun 2025, dengan estimasi berada pada kisaran 3,5% hingga 4,3%. Proyeksi ini menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan tren historis sebelumnya, yang mencerminkan optimisme terhadap pemulihan dan perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau, Panji Achmad, dalam keterangannya pada Minggu (1/12/2024) menyampaikan bahwa perbaikan ekonomi Riau pada tahun 2025 akan didorong oleh permintaan domestik yang diperkirakan tetap kuat dan berdaya tahan.
"Keberlanjutan permintaan domestik yang positif, ditambah dengan keyakinan pelaku ekonomi yang optimis, akan menjadi faktor utama dalam mendukung pertumbuhan tersebut," ujar Panji.
Selain itu, dalam menjaga kestabilan harga, Bank Indonesia menilai komunikasi yang efektif melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan menjaga inflasi Riau tetap terkendali, dengan angka inflasi yang diperkirakan berada pada target 2,5±1%. Hal ini diharapkan sejalan dengan kebijakan inflasi nasional yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Proyeksi tersebut juga sejalan dengan prediksi positif dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai prospek ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Dalam pandangannya, ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan tumbuh antara 4,8% hingga 5,6%, yang didorong oleh konsumsi swasta, investasi, dan ekspor.
Ia juga menekankan bahwa inflasi akan terjaga pada sasaran 2,5±1%, berkat kebijakan moneter yang konsisten, serta stabilitas eksternal dan keuangan yang terjaga.
Namun, meskipun optimisme terhadap prospek ekonomi nasional dan daerah cukup tinggi, Perry mengingatkan adanya sejumlah tantangan global yang perlu diwaspadai, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, penurunan inflasi global yang berjalan lambat, serta tingginya suku bunga di negara-negara maju yang berpotensi memengaruhi arus modal ke pasar berkembang.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan global tetap ada, optimisme terhadap pemulihan ekonomi Riau dan Indonesia secara umum tetap terjaga, dengan fokus pada kestabilan harga, penguatan permintaan domestik, serta pengelolaan kebijakan yang tepat guna menghadapi dinamika ekonomi global.
(kmo/rd)
Komentar