podcast yang dipandu oleh Kharisman Risanda, calon Wakil Wali Kota Pekanbaru 2024, persoalan pengelolaan sampah kembali mencuat menjadi isu utama. |
Pekanbaru, riauantara.co | Dalam sebuah podcast yang dipandu oleh Kharisman Risanda, calon Wakil Wali Kota Pekanbaru 2024, persoalan pengelolaan sampah kembali mencuat menjadi isu utama.
Diskusi tersebut menyoroti tender pengelolaan sampah bernilai puluhan miliar yang dinilai carut-marut dan tidak efektif dalam menciptakan wajah kota yang bersih.
Calon anggota DPD RI periode 2024-2029, Alfasirin, turut memberikan pandangannya dalam diskusi tersebut. Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah adalah cerminan dari wajah Kota Pekanbaru.
Menurutnya, pengelolaan sampah seperti mencuci piring, pekerjaan yang sebenarnya sederhana, tetapi memerlukan profesionalisme dan sistem yang jelas.
"Isu sampah ini mencerminkan wajah kota Pekanbaru. Kalau pengelolaannya profesional dan memiliki SOP yang jelas, persoalan ini seharusnya bisa diatasi dengan baik," ungkap Alfasirin.
Ia juga menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap pemisahan sampah organik dan non-organik yang dinilai belum belum dilakukan pemerintah.
"Pengelolaan sampah organik dan non-organik belum dilakukan dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Padahal, itu salah satu langkah strategis yang bisa diambil untuk memajukan kota ini," tambahnya.
Alfasirin mendesak Wali Kota Pekanbaru terpilih priode 2025-2030 untuk lebih serius dalam menangani persoalan ini dan menuntut transparansi serta pengelolaan yang bebas korupsi.
"Saya meminta untuk Wali Kota Pekanbaru terpilih harus bekerja dengan baik, profesional, dan jangan sampai ada praktik korupsi. Dengan begitu, Pekanbaru akan lebih maju," ujarnya tegas.
Sementara itu, Ketua Forum Pemred Riau (FPR) menyarankan agar pengelolaan sampah diserahkan kepada masyarakat di tingkat RT dan RW, mengingat anggaran Pemerintah Kota Pekanbaru saat ini mengalami defisit.
"Dengan kondisi defisit anggaran seperti sekarang, sebaiknya pengelolaan sampah dialihkan ke tingkat RT dan RW dengan sistem swakelola. Ini akan lebih efisien dan melibatkan masyarakat langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Komentar