Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, kini tenggelam dalam genangan air akibat meluapnya debit Sungai Batang Nilo yang mencapai ketinggian 190 cm. |
Pelalawan, riauantara.co | Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, kini tenggelam dalam genangan air akibat meluapnya debit Sungai Batang Nilo yang mencapai ketinggian 190 cm. Sebanyak 61 rumah telah terendam banjir, sementara 21 rumah lainnya mulai tergenang air.
Banjir ini melanda empat RT di desa tersebut, yakni RT 004 RW 002, RT 005 RW 002, RT 004 RW 003, dan RT 006 RW 003. Kondisi ini memaksa warga untuk meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Perahu menjadi satu-satunya alat transportasi yang dapat digunakan untuk melintasi jalan-jalan yang kini berubah menjadi lautan air.
"Kami terpaksa meninggalkan rumah dan harta benda kami. Semua yang kami miliki kini terendam air," ungkap Bu Ani, salah satu warga yang mengungsi.
Data menunjukkan bahwa 10 kepala keluarga (KK) telah mengungsi, sementara sebagian warga lainnya memilih tinggal di rumah kerabat yang belum terdampak. Fasilitas umum, seperti balai adat, mushola, dan jalan poros desa sepanjang 2 kilometer, turut terendam air.
Transportasi menggunakan perahu tradisional menjadi andalan warga saat ini dengan biaya sekitar Rp50.000 sekali menyeberang. Untuk membantu warga terdampak, posko pengungsian telah disiapkan di tiga lokasi, yakni Kantor Desa Lubuk Kembang Bunga, GOR Desa, dan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Polsek Ukui dan Pemerintah Desa Turun Tangan
Kapolsek Ukui, AKP Rudi Hardiyono, bersama jajaran turun langsung ke lokasi terdampak pada Rabu (15/01/2025) untuk memantau situasi dan menyalurkan bantuan sembako. Bantuan awal berupa lima paket sembako berisi beras, mi instan, telur, dan susu disalurkan kepada warga yang membutuhkan.
"Kami turun langsung bersama perangkat desa untuk memantau situasi dan memberikan bantuan. Langkah ini penting untuk memastikan kebutuhan mendesak warga dapat terpenuhi," ujar AKP Rudi, Kamis (16/01/2025).
Selain menyalurkan bantuan, Polsek Ukui juga memberikan edukasi tentang mitigasi bencana, seperti evakuasi mandiri dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit pasca-banjir.
Kapolsek menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah desa, dan relawan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Ia juga merekomendasikan penggunaan perahu karet sebagai alat transportasi darurat guna mempermudah mobilitas warga.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik sehingga situasi tetap terkendali dan kondusif," tambahnya.
Dengan curah hujan yang masih tinggi di bagian hulu, debit air Sungai Batang Nilo diperkirakan dapat terus meningkat dalam 1-2 hari ke depan. Meski air diprediksi akan surut dalam 1-3 hari jika hujan berkurang, Kapolsek Ukui mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan air lebih lanjut.
Puskesmas Ukui juga mendirikan posko kesehatan khusus untuk melayani balita, ibu hamil, dan lansia yang rentan terkena dampak kesehatan akibat banjir.
"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan saling membantu. Mari kita bersama-sama menghadapi cobaan ini," pungkas AKP Rudi.
(rd/may)
Komentar