Pekanbaru, riauantara.co | Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersama tim telah melaksanakan rapat penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mitra plasma untuk periode 8-14 Januari 2024.
Penetapan harga kali ini menggunakan tabel rendemen baru hasil kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang telah disepakati tim.
Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi, menyampaikan bahwa terjadi penurunan harga tertinggi pada TBS kelompok umur 9 tahun sebesar Rp 149,56 per kilogram atau 4,02 persen dari periode sebelumnya.
Dengan penurunan ini, harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan menjadi Rp 3.571,02 per kilogram.
"Untuk harga cangkang, berlaku selama satu bulan ke depan dengan harga Rp 21,01 per kilogram. Pada periode ini, indeks K yang digunakan adalah 93,30 persen. Sementara harga penjualan CPO (Crude Palm Oil) minggu ini turun sebesar Rp 702,74, dan kernel turun sebesar Rp 66,75 dibanding minggu lalu," jelas Syahrial.
Selain itu, Syahrial mengungkapkan ada beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) yang tidak melakukan penjualan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 8, harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim.
Jika terkena validasi dua kali, harga rata-rata yang digunakan adalah dari KPBN (Kantor Pemasaran Bersama Nusantara). Pada periode ini, harga rata-rata CPO dan kernel KPBN masing-masing masih menggunakan data periode sebelumnya, yakni CPO Rp 15.051,33 dan kernel Rp 11.945,00.
Syahrial menambahkan, penurunan harga TBS minggu ini disebabkan oleh turunnya harga CPO dan kernel di pasar. Namun, ia menegaskan bahwa Dinas Perkebunan Riau terus berupaya memperbaiki tata kelola penetapan harga agar sesuai dengan regulasi dan adil bagi kedua belah pihak yang bermitra.
"Perbaikan tata kelola penetapan harga ini merupakan langkah serius dari seluruh pemangku kepentingan, didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan pada akhirnya mendukung kesejahteraan masyarakat," tutupnya.
(kmo/tri)
Komentar