RIAUANTARA.CO | Pekanbaru,- Mencermati pemberitaan yang terbit di beberapa media online terkait perihal dugaan penyalahgunaan dana masjid Nurul Ikhsan senilai 1 M lebih oleh Ketua pengurus masjid periode 2017-2023 belakangan ini, eks Ketua masjid Nurul Ikhsan pada masanya 2017-2023 Bapak Khairul Huda,S.Pi.,M.Si menyatakan tuding itu tidak lah benar dan hal tersebut adalah dugaan yang sangat merugikan dirinya berserta jajaran, keterangan ini disampaikannya sat melakukan klarifikasi atas pemberitaan tersebut,Minggu (19/01) sore
Dengan didampingi oleh beberapa tokoh masyarakat dan pengurus masjid periode 2017-2013 seperti Sekretaris Bapak Gusri, Bapak M.Robi, Bapak Surya Darma Ketua tim audit pengurus Masjid Nurul Ikhsan, Ketua RW.05 Kelurahan Sidomulyo Timur Bapak Novis Nazar, Bapak Koko Iskandar, Bapak Akmal ketua bidang pendidikan serta sejumlah masyarakat RW.05 yang juga jamaah Masjid Nurul Ihsan Jalan Irkab RT.02 RW.05 Kelurahan Sidomulyo Timur Marpoyan Damai Pekanbaru.
Dalam kesempatan itu, Kairul Huda menyebutkan bahwa tudingan dugaan penyalahgunaan dana masjid senilai 1 M lebih kepada dirinya serta jajaran itu tidak beralasan dan tidak benar, hal ini dibuktikan dengan proses serah terima jabatan antara pengurus yang lama dengan pengurus yang baru telah dilaksanakan dengan baik dan lancar yang dihadiri oleh pengurus lama dan pengurus baru serta jamaah Masjid Nurul Ihsan.
“Dalam kesempatan ini juga perlu kami jelaskan bahwa dengan berakhirnya masa kepengurusan masjid Nurul Ikhsan, kami telah memberikan laporan pertanggungjawaban kepada, 1.Ketua RW.05 Kelurahan Sidomulyo Timur selaku atasan yang menetapkan Kepengurusan masjid Nurul Ihsan saat itu. Bahwa setelah meneliti laporan yang telah kami berikan, maka Ketua RW 05 mengeluarkan surat keterangan No.19/RW.05/X/2023 yang menyatakan laporan pertanggungjawaban tersebut lengkap dan diterima. Bahwa kami pengurus lama juga memberikan laporan pertanggungjawaban kepada pengurus majid Nurul Ihsan yang baru. Dengan hasil kerja dan laporan tim audit dari pengurus masjid Nurul Ihsan yang baru tersebut, pengurus masjid Nurul Ihsan yang baru mengambil kesimpulan bahwa laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2017-2023 yang dipimpin Bapak Khairul Huda dinyatakan diterima seperti yang tertuang dalam surat keterangan yang dikeluarkan oleh pengurus masjid Nurul Ihsan yang baru dengan Nomor 21/NURUL IHSAN/XII/2023 tanggal 31 Desember 2023 yang ditandatangani oleh bapak Dr.M.Haris Kampay S.Pd.M.Pd selaku Ketua pengurus masjid Nurul Ihsan yang baru dan juga ditandatangani oleh bapak Dr.H.Koko Iskandar,M.Si selaku sekretaris Masjid dan juga tim audit pengurus masjid Nurul Ihsan yang baru,”terang Khairul huda.
Dikatakan juga bahwa pembangunan Masjid Nurul Ihsan telah berjalan dengan lancar dari, dari kondisi yang sangat sederhana menjadi kondisi yang bagus dan nyaman untuk beribadah serta relatif terbilang mewah,”ujarnya.
Dikesempatan yang sama Ketua RW.05 kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Novis Nazar menyampaikan bahwa dirinya merasa heran atas pemberitaan menyangkut kepengurusan Masjid Nurul Ihsan periode 2017-2023 dibeberapa media termasuk beberapa tokoh masyarakat menanyakan mengapa hal ini bisa terjadi, sementara pergantian pengurus sudah berjalan cukup lama yakni satu tahun tiga bulan.
“Dari pada itu, pengurus periode 2017-2023 yang lalu secara lisan selalu disampaikan kepada kami bahwasanya kegiatan kegiatan baik penerimaan dan pengeluaran itu kami diskusikan. Misalnya penerimaan bakul Jumat anak yatim dan untuk masjid, ada dua bakul dan itu selalu dikomunikasikan. Kalau terkait pembagian, untuk anak yatim itu datanya dari saya karna kami ada tiga RT dan itu nilai nilai bantuannya juga tercantum.Selain itu hasil bakul bakul itu disampaikan setiap jumat.Itu berkaitan dengan operasional karna menyangkut untuk hono garim dan listrik selain itu juga ada beberapa pengeluaran lainnya dan bahkan kadang itu tekor juga,” sebut Pak Novis.
Dijelaskan juga bahwa Ia selaku RW saat serah terima jabatan kepengurusan Masjid Nurul Ikhsan yang lama dengan yang baru dirinya hadir di acara tersebut.
“Saya hadir di acara serah terima kepengurusan yang baru dan yang lama itu. Saya juga telah melihat dan menerima laporan pertangungjawaban keuangan dari pengurus lama dan saya menilai laporan tersebut jelas dan rinci laporannya.Selain itu kepada jamaah setiap Jumat disampaikan kondisi kas mesjid dan ini hal yang baik,” sebutnya.Beliau juga berharap melalui berita klarifikasi ini dapat menimbulkan hal yang baik di masyarakat.
Dikesempatan tersebut Dr.H.Koko Iskandar,M.Si selaku mantan sekretaris pengurus masjid Nurul Ikhsan menyatakan hal yang disampaikan oleh Bapak Khairul Huda adalah benar adanya.Terutama surat penerimaan laporan pertanggungjawaban keuangan masjid yang ditandatangani oleh Ketua Haris kampay dan dirinya benar, dan kami juga sebelumnya membentuk tim audit untuk meneliti laporan pertanggungjawaban keuangan tersebut, dan hasilnya dapat diterima karena pengurus telah berkerja dengan baik.
“kami telah menerima laporan pertanggungjawaban pengurus lama dan sebelumnya membentuk tim audit dan hasilnya dapat diterima dan dikeluarkan surat secara tertulis ditandatangani ketua Haris Kampay dan sekretaris saya Koko Iskandar.Saya rasa ini menjadi penegasan saya yang pernah menjadi sekretaris pengurus Masjid Nurul Ikhsan,”sebut Pak Koko Iskandar.
Beliau juga berharap melalui berita klarifikasi yang mencantumkan nama nama tokoh masyarakat yang memberikan keterangan terkait perihal tersebut di tulis namanya dengan jelas.
” Saya berharap melalui pemberitaan klarifikasi ini dapat ditulis dengan jelas nama nama yang memberikan keterangan, baik itu mantan pengurus ketua RW dan saya sendiri ataupun warga, supaya tidak jadi fitnah,” harapnya.
Salah seorang warga sekaligus jamaah Masjid Nurul Ikhsan Ibu Syarifah menuturkan bahwa dirinya sudah lama sekali tinggal di wilayah itu dan juga dirinya adalah istri dari pengurus yang lama. Dikatakan masjid Nurul Ikhsan itu dulunya adalah sebuah mushola atau surau yang kecil dengan dinding papan dan berukuran 4×6.
“Saya sudah lama tinggal disini pak dan saya tau dulu bukan masjid tapi musollah. Dulu dari papan dindingnya ukurannya hanya 4×6. Sekarang sudah bagus dan megah, dibangun masa pengurus pak Khairul Huda kami jadi senang dan nyaman solat,”sebut Bu Syarifah.
Ibu ini juga mengatakan keinginannya untuk kembali dapat beribadah dengan tenang di masjid agar warga bisa solat dengan khusuk dan tampa ada berita berita seperti sekarang ini,”harap Bu Syarifah.** (Kim)
Komentar