Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan yang mencakup pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi pada Senin (20/1). |
Sumedang, riauantara.co | Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan yang mencakup pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi pada Senin (20/1). Peresmian tersebut digelar di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Dari total 26 pembangkit listrik yang diresmikan, 89 persen bersumber dari energi bersih.
"Ini adalah kehormatan besar bagi saya untuk meresmikan proyek energi terbesar di dunia dengan kapasitas 3,2 Gigawatt (GW) sekaligus. Ini langkah penting menuju transformasi bangsa kita," ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Proyek yang diresmikan meliputi 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 Megawatt (MW). 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit dengan kapasitas 1.740 Megavolt Ampere (MVA).
Proyek ini diharapkan memperkuat ketahanan energi nasional, meratakan pasokan listrik, dan mendukung sektor industri serta perekonomian daerah.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.
Bahlil menegaskan bahwa proyek ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
"Ke depan, kami menargetkan penambahan kapasitas 71 GW jaringan listrik dengan panjang sekitar 48 ribu km," ujarnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa 89 persen pembangkit yang diresmikan menggunakan energi bersih, seperti PLTA (284 MW), PLTM (29,98 MW), PLTP (41,52 MW), PLTS (50,25 MW), PLTBm (27 MW), PLTGU (2.380 MW), dan PLTMG (60 MW).
Presiden Prabowo menekankan pentingnya transformasi energi berbasis EBT untuk mencapai swasembada energi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin dunia dalam transformasi energi terbarukan," ungkapnya.
Proyek ini juga diharapkan menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat. Dengan infrastruktur ketenagalistrikan yang lebih kuat, pemerintah optimistis mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
"Proyek ini bukan hanya soal listrik, tapi langkah besar menuju Indonesia yang modern, maju, dan bebas dari kemiskinan," tutup Prabowo.
Komentar