Pekanbaru, riauantara.co | – Sebanyak 16 Sekolah Sepak Bola (SSB) di Pekanbaru siap bersaing dalam ajang Pekanbaru U-14 Championship 2025. Turnamen yang digelar oleh Askot PSSI Pekanbaru bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pekanbaru ini berlangsung pada 14–24 Februari 2025 dan menjadi panggung bagi para talenta muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Turnamen ini resmi dibuka oleh Kepala Dispora Kota Pekanbaru, Hazli Fendriyanto, yang turut didampingi oleh Ketua Askot PSSI Pekanbaru, Roni Saputra, Ketua Asprov PSSI Riau, Edward, serta Pelatih PSPS Pekanbaru, Aji Santoso. Juga hadir perwakilan dari Dispora Riau dan Riau Petroleum sebagai sponsor utama.
Dalam sambutannya, Ketua Askot PSSI Pekanbaru, Roni Saputra, mengungkapkan bahwa turnamen ini diikuti oleh 16 tim SSB yang telah tervalidasi. Sistem validasi ini memastikan bahwa para pemain yang bertanding memiliki identitas yang jelas dan tidak berpindah-pindah klub tanpa prosedur yang resmi.
"Askot PSSI Pekanbaru membuat inovasi dengan memvalidasi seluruh tim SSB di kota ini. Saat ini ada 16 tim yang sudah lolos validasi dari 35 tim yang ada. Sistem ini memudahkan dalam pembinaan dan mempersiapkan mereka untuk jenjang karir profesional," jelas Roni.
Setiap pemain kini memiliki ID Card Barcode, yang menyimpan seluruh data mereka dalam satu sistem. Dengan demikian, pelatih dan orang tua bisa lebih mudah mengelola administrasi atlet muda mereka. Selain itu, sistem ini juga mempermudah pengelolaan kompetisi sepak bola usia dini, mulai dari U-9 hingga U-23.
Kepala Dispora Pekanbaru, Hazli Fendriyanto, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap turnamen ini. Menurutnya, kompetisi ini adalah langkah nyata dalam mencetak generasi emas sepak bola Pekanbaru.
"Kami berharap dari ajang ini lahir bibit unggul yang mampu mengharumkan nama Pekanbaru di kancah nasional dan internasional," ujar Hazli saat membuka turnamen di Stadion Utama Riau, Jumat (14/2/2025).
Hazli juga mengapresiasi terobosan sistem barcode yang diterapkan oleh Askot PSSI Pekanbaru. Ia berharap inovasi ini bisa diterapkan di cabang olahraga lain untuk menciptakan pembinaan atlet yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
"Jika sistem ini diterapkan di semua cabang olahraga, maka akan ada pembinaan yang lebih berjenjang dan sistematis di Pekanbaru," tambahnya.
Pelatih PSPS Pekanbaru, Aji Santoso, yang turut hadir dalam pembukaan turnamen, memberikan motivasi kepada seluruh pemain muda yang berlaga.
"Ini adalah kesempatan besar bagi para pemain muda untuk berkembang. Bermain di Stadion Utama Riau adalah kebanggaan tersendiri. Teruslah berlatih dengan disiplin, karena sepak bola saat ini berkembang pesat dan bisa menjadi masa depan kalian," ujar Aji Santoso.
Ia juga mengapresiasi Askot PSSI Pekanbaru yang terus berupaya meningkatkan kualitas sepak bola usia dini melalui turnamen kompetitif seperti Pekanbaru U-14 Championship 2025.
Turnamen Pekanbaru U-14 Championship 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga merupakan bagian dari program pembinaan pemain muda yang lebih terstruktur. Dengan adanya sistem validasi tim melalui barcode, turnamen ini menjadi langkah maju dalam membangun fondasi sepak bola Pekanbaru yang lebih kuat.
Dengan semangat dan kerja keras, diharapkan akan lahir generasi emas sepak bola Pekanbaru yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Komentar