banjir masih melanda tiga kabupaten di Riau. (Foto ilustrasi banjir di provinsi Riau). |
Pekanbaru, riauantara.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Provinsi Riau mencatat bahwa banjir masih melanda tiga kabupaten di Riau, yakni Pelalawan, Siak, dan Rokan Hulu (Rohul). Dari ketiga daerah tersebut, Pelalawan menjadi wilayah yang paling parah terdampak.
Menurut Kepala BPBD dan Damkar Riau, Edy Afrizal, hingga saat ini banjir masih merendam sejumlah desa dan kelurahan.
"Sampai hari ini, banjir masih melanda desa dan kelurahan di tiga kabupaten di Riau," ujarnya.
Di Pelalawan, banjir merendam lima kecamatan, 12 desa, dan satu kelurahan. Akibatnya, sebanyak 2.748 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat. Banjir juga berdampak pada tiga fasilitas pendidikan, satu kantor pemerintahan, serta 42 fasilitas umum, termasuk jalan sepanjang tiga kilometer yang ikut terendam.
Sementara itu, di Rokan Hulu, banjir melanda dua kecamatan dan tiga desa, menyebabkan 802 kepala keluarga terdampak serta merendam sembilan fasilitas umum.
Sedangkan di Kabupaten Siak, satu kecamatan ikut terdampak, dengan satu desa yang terendam dan 14 kepala keluarga terkena dampaknya. Selain itu, jalan sepanjang 0,5 kilometer ikut terendam banjir.
"Total kepala keluarga yang terdampak mencapai 3.564, dengan jumlah tertinggi masih di Pelalawan. Saat ini, air di Sungai Kampar yang melintasi daerah tersebut mulai surut. Kita berharap desa-desa yang terdampak juga segera terbebas dari banjir," tambah Edy.
Pemerintah Provinsi Riau memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat penanggulangan bencana hidrometeorologi selama 59 hari, dari 1 Februari hingga 31 Maret 2025. Sebelumnya, status ini telah diberlakukan sejak 5 Desember 2024 hingga 31 Januari 2025.
Perpanjangan status siaga darurat ini ditetapkan melalui Keputusan Nomor 131/1/2025 yang ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi. Alasan perpanjangan ini adalah karena masih adanya banjir di beberapa kabupaten dan kota akibat curah hujan tinggi serta pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang.
"Hasil koordinasi dengan BMKG Riau menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas menengah masih akan terjadi hingga Maret 2025," jelas Edy.
Komentar