PWM Riau Gelar Pelatihan Penggerak Persyarikatan Madya: Wujudkan Sekretaris Profesional dan Modern | riauantara.co
|
Menu Close Menu

PWM Riau Gelar Pelatihan Penggerak Persyarikatan Madya: Wujudkan Sekretaris Profesional dan Modern

Jumat, 14 Februari 2025 | 11:07 WIB

 



Pekanbaru, riauantara.co | – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau mengadakan Pelatihan Penggerak Persyarikatan Tingkat Madya bagi sekretaris Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) dan Organisasi Otonom (Ortom) tingkat wilayah Riau, serta sekretaris dan bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Riau. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Ahad (14-17 Februari 2025), bertempat di Auditorium Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Riau (Umri).

Pelatihan ini menjadi bagian dari program nasional yang diinisiasi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM). Menurut Ketua Panitia, Drs. Azwir Alimuddin, M.Si, program ini merupakan kelanjutan dari Pelatihan Penggerak Persyarikatan Tingkat Nasional yang telah dilaksanakan sebelumnya. "Alhamdulillah, Riau menjadi wilayah ketujuh yang menggelar pelatihan ini, sebagai upaya membangun profesionalisme dalam tata kelola organisasi Muhammadiyah," ungkapnya.



Dengan mengusung tema “Sekretaris Maju, Modern, dan Profesional”, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para sekretaris dan bendahara Muhammadiyah dalam mengelola organisasi secara lebih tertata dan sistematis.

Hadir dalam acara ini, Dr. Paryanto, MIP, Wakil Ketua Biro Pengembangan Organisasi (BPO) PPM, yang menegaskan pentingnya peran sekretaris dalam memastikan organisasi berjalan dengan efektif. "Keputusan dari Muktamar Muhammadiyah sering kali membutuhkan waktu hingga 20 tahun untuk diterapkan hingga tingkat ranting. Ini menunjukkan bahwa ada tantangan besar dalam penyebaran program secara lebih cepat dan terstruktur," jelasnya.


Ketua PWM Riau, Dr. Hendry Sayuti, MA, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan ideologi serta tata kelola organisasi guna menjaga eksistensi Muhammadiyah sebagai lembaga yang profesional dan tertib administrasi.

Menurutnya, Muhammadiyah saat ini menjadi salah satu lembaga yang paling dipercaya publik, bersama dengan TNI, berdasarkan riset Litbang Kompas. Namun, ia mengingatkan bahwa secara internal masih terdapat tantangan dalam pengelolaan organisasi. "Citra publik yang baik harus diiringi dengan tata kelola yang lebih rapi dan efektif," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa lemahnya pengelolaan informasi menjadi faktor utama yang menghambat soliditas organisasi. “Melalui pelatihan ini, kami berharap ada pembaruan dalam sistem manajemen organisasi yang lebih modern,” tambahnya.


Selama tiga hari pelatihan, para peserta akan mendapatkan materi mengenai Kompetensi Executive Administrative Assistant/Manajer Pengembangan Organisasi serta penguatan ideologi Muhammadiyah. Materi ini akan disampaikan langsung oleh instruktur dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan PWM Riau.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tata kelola organisasi Muhammadiyah di Riau semakin profesional, modern, dan mampu menjalankan program-program persyarikatan dengan lebih terstruktur dan berdampak luas.

Bagikan:

Komentar