Riau, Pilar Penting Keberlanjutan Indonesia | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Riau, Pilar Penting Keberlanjutan Indonesia

Minggu, 16 Februari 2025 | 09:08 WIB

 

Catatan Peri Akri Domo

Riau memiliki peran yang sangat strategis dalam sejarah dan ekonomi Indonesia. Sejak awal berdirinya Republik Indonesia, Kerajaan Siak Sri Inderapura telah memberikan sumbangsih besar dengan menghibahkan 13 juta Gulden (setara Rp1,5 triliun) kepada pemerintah. Selain itu, bahasa Melayu Riau juga menjadi dasar bagi bahasa Indonesia yang kini menjadi bahasa pemersatu bangsa.


Secara geografis, Riau memiliki letak yang sangat strategis, terutama dengan keberadaan kawasan ekonomi khusus di Dumai dan jalur perdagangan Selat Malaka. Hingga saat ini, Riau masih menjadi salah satu penyokong utama keuangan negara melalui sumber daya alamnya yang melimpah.


Riau, Kaya Akan Sumber Daya Alam


Riau dikenal sebagai lumbung energi nasional, terutama melalui ladang minyak Minas yang kualitasnya diakui terbaik di dunia karena kadar belerangnya yang rendah. Diperkirakan, masih terdapat sekitar 2,8 miliar barel minyak yang bisa lebih besar lagi dengan adanya inovasi teknologi perminyakan terbaru. Ratusan sumur tua di Riau juga perlu dioptimalkan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Migas agar dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta Dana Participating Interest (PI).


Tak hanya minyak dan gas, Riau juga menjadi penghasil minyak kelapa sawit (CPO) terbesar di dunia, dengan luas lahan mencapai sekitar 3,7 juta hektar. Dengan kebijakan Presiden Prabowo yang menertibkan lahan sawit tanpa Hak Guna Usaha (HGU), masyarakat Riau berpeluang mendapatkan manfaat yang lebih besar, mengingat terdapat sekitar 1,4 juta hektar lahan sawit yang selama ini diduga dikelola oleh pihak tertentu tanpa HGU.


Selain itu, industri pulp dan kertas di Riau juga masih beroperasi dengan skala global, menjadikan daerah ini sebagai penyumbang utama produk kertas dunia. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang memastikan masyarakat Riau mendapatkan porsi yang lebih adil dari keuntungan yang dihasilkan, termasuk PI minimal 10% dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah ini.


Sumber daya alam lainnya seperti batubara, emas, karet, perikanan, dan hutan juga masih memiliki potensi besar yang bisa dioptimalkan demi kesejahteraan masyarakat Riau.


Riau Sejahtera dan Berdaya: Saatnya Masyarakat Menjadi Prioritas


Dengan kontribusi besar yang diberikan kepada negara, sudah saatnya Riau mendapatkan hak yang sebanding. Sistem bagi hasil dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) perlu dievaluasi agar lebih adil dan berpihak kepada masyarakat Riau. Pajak cukai dari industri sawit dan energi juga harus dipertimbangkan agar bisa memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.


Selain itu, masyarakat Riau harus diberikan kesempatan lebih luas dalam dunia usaha dan pemerintahan, terutama di sektor energi dan perkebunan. Prioritas bagi pengusaha lokal dan tenaga kerja Riau dalam industri strategis seperti minyak, gas, dan kelapa sawit harus diperjuangkan. BUMN dan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Riau juga perlu memberi ruang lebih bagi putra-putri daerah agar mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan negeri sendiri.


Bersama Menuju Riau yang Lebih Kuat dan Mandiri


Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat posisi tawar Riau di tingkat nasional. Para tokoh adat, pemimpin daerah, akademisi, mahasiswa, dan seluruh elemen masyarakat perlu bersatu dan bersuara untuk memperjuangkan hak serta keistimewaan Riau yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.


Dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah daerah yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat harus terus dikawal. Dengan komitmen dan kesatuan langkah, Riau bisa menjadi lebih sejahtera dan berdaya.


Riau Tetap Berlayar, Riau Istimewa!


Salam,

Mahadaya Anak Negeri

Penulis : Feri Akri

Bagikan:

Komentar